Senin, 30 April 2012

Indonesia Turunkan Pemain Lapis Dua di GP Malaysia
Pebulu tangkis Indonesia, Sony Dwi Kuncoro. 
JAKARTA,  - Pengurus Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) hanya menurunkan pemain lapis kedua di turnamen Grand Prix Gold Malaysia Terbuka.
Turnamen bertotal hadiah 120.000 dollar AS ini akan berlangsung pada 1-6 Mei 2012.
Di tunggal putra, PBSI menurunkan Sony Dwi Kuncoro, Evert Sukamta, Riyanto Subagja, Shesar Hiren, dan Wisnu Yuli. Sementara pemain nonpelatnas yang tampil adalah Tommy Sugiarto, yang ditempatkan sebagai unggulan tiga.
Di tunggal putri, pelatnas Cipayung mengandalkan Aprillia Yuswandari, Desi Hera dan Bellaetrix Manuputty. Sementara di ganda putra di antaranya ada Yohanes Rendy/Afiat Yuris Wirawan, Gideon Markus/Agripinna Prima.
Adapun di ganda putri, di antaranya Suci Rizky/Della Destiara, Imawan Gebby/Nuraidah Tiara Rosalia. Sementara di ganda campuran ada pasangan Riky Widianto/Puspita Richi, Alfian Eko/Gloria Emanuelle.
Pemain senior yang tampil di turnamen ini pasangan pemain non pelatnas Markis Kido/Hendra Setiawan. Juara Olimpiade Beijing ini sudah dipastikan bakal absen di Olimpiade London mendatang, karena tak lolos kualifikasi.

Minggu, 29 April 2012

Mantap! Tontowi/Liliyana Juara
Ganda campuran Indonesia, Liliyana Natsir (kiri), dan Tontowi Ahmad. 
JAKARTA,  - Ganda campuran terbaik Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, meraih gelar India Terbuka Superseries. Dalam partai final turnamen berhadiah 200.000 dollar AS tersebut yang berlangsung di Siri Fort Indoor Stadium, India, Minggu (29/4/12), unggulan kedua ini menang rubber game 21-16, 12-21, 21-14 atas unggulan kelima dari Thailand, Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam.

Dengan demikian, peraih gelar All England ini berhasil mewujudkan ekspektasi publik bulu tangkis Tanah Air. Dan, ini menjadi satu-satunya gelar yang bisa dibawa pulang ke Indonesia, karena mereka menjadi wakil tunggal yang tampil di partai puncak.

Seperti yang diperkirakan, duel berdurasi 55 menit ini berlangsung ketat. Di game pertama, Tontowi/Liliyana, yang selalu menang dalam dua pertemuan terdahulu, sempat tertinggal 11-13. Tetapi mereka mampu mengunci lawannya di angka tersebut dengan menyapu sembilan poin secara beruntun untuk balik memimpin 20-13, sebelum menang 21-16.

Di game kedua, Sudket/Saralee bermain lebi agresif. Alhasil, sejak awal pasangan terbaik Thailand ini tak terkejar sehingga dengan cukup mudah menang 21-12 untuk memaksa rubber game.

Pada game penentu, Sudket/Saralee sempat memimpin di awal dengan kedudukan 10-8. Tetapi seperti pada game pertama, Tontowi/Liliyana bisa mengunci lawannya di angka tersebut dengan meraup delapan poin untuk balik memimpin 16-10. Inilah titik balik yang membawa Tontowi/Liliyana meraih gelar juara, sebelum menang 21-14.

Sabtu, 28 April 2012

Tontowi/Liliyana ke Final
Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad (kiri), dan Liliyana Natsir. 
JAKARTA,  - Ganda campuran Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad lolos ke babak final India Terbuka  dan akan menghadapi ganda Thailand, Sudket Prapakamol/saralee Thoungthongkam.

Liliyana/Tontowi yang merupakan juara bertahan maju ke babak final dengan menyingkirkan unggulan tiga asal Korea, Lee Yong Dae/Ha Jung Eun. Unggulan kedua ini menang dua game 21-7 21-14.

Dalam peratndingan semifinal ini, Butet/Towi tidak menemui kesulitan berarti dan menang mudah dalam 30 menit.

Sementara calon lawan mereka di final, Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam maju ke final dengan menyingkirkan ganda China, Tao Jiaming/Xia Huan. Diunggulkan di tempat kelima, Sudket/Saralee menang dua g-ame 21-19 22-20.

Liliyana/Tontowi diunggulkan untuk menjadi juara di India Terbuka kali ini. dalam dua kali pertemuan sebelumnya dengan ganda Thailand tersebut, Towi/Butet selalu menang.

Jumat, 27 April 2012

Tontowi/Liliyana ke Semifinal
 Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad (kiri), dan Liliyana Natsir.
JAKARTA,  - Ganda campuran terbaik Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, tak menemui banyak kesulitan untuk maju ke semifinal India Terbuka Superseries yang berlangsung di Siri Fort Indoor Stadium, India. Pada babak perempat final turnamen berhadiah 200.000 dollar AS ini, Jumat (27/4/12), unggulan kedua ini menang dua game langsung 21-16, 21-14 atas pasangan China, He Hanbin/Bao Yixin.

Dengan demikian, Tontowi/Liliyana terus memelihara asa untuk membawa pulang gelar juara ke Tanah Air. Tetapi di babak empat besar nanti, Sabtu (28/4/12), pasangan peraih gelar All England 2012 ini bertemu lawan berat, yaitu unggulan ketiga Lee Yong Dae/Ha Jung Eun. Pemain Korea Selatan ini lolos setelah menang 19-21, 21-13, 12-14 atas atas unggulan ketujuh dari Jepang, Shintaro Ikeda/Reiko Shiota, yang kemarin menyingkirkan Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati.

Data statistik menunjukkan bahwa Tontowi/Liliyana masih unggul dalam rekor pertemuan melawan Lee/Ha. Dari lima pertemuan yang sudah dilalui, Tontowi/Liliyana menang 3-2. Akan tetapi, pasangan yang diharapkan meraih emas Olimpiade London 2012 ini harus waspada, karena dalam dua pertemuan terakhir (di Denmark Terbuka 2011 dan Korea Terbuka Superseries Premier 2012), mereka selalu kalah.

Kamis, 26 April 2012

Tommy & Ganda Campuran Tumbang
Tommy Sugiarto. (Foto: Getty Images)
Tommy Sugiarto.
NEW DELHI – Tommy Sugiarto gagal melaju ke babak perempat final India Open Super Series 2012. Dengan demikian, maka tunggal Putra hanya menyiksakan Taufik Hidayat saja.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Siri Fort Indoor Stadium, Rabu (26/4/2012) malam WIB, Tommy harus mengakui keunggulan lawannya Shon Wan Ho dari Korea Selatan dua set langsung 21-13 21-17.

Dengan demikian, maka tunggal putra Indonesia hanya menyiksakan Taufik saja di turnamen ini. Hingga berita ini diturunkan, tunggal Putra terbaik Indonesia itu baru mau berhadapan dengan Wang Zhengming nanti malam WIB.

Di sektor lainnya, ganda campuran Fran Kurniawan/Shendy Puspita Irawati juga gagal melaju ke babak perempat final, setelah harus mengakui keunggulan Shintaro Ikeda/Reiko Shiota 21-19 21-12.

Ganda campuran juga hanya menyisakan Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir saja. Ganda campuran terbaik Indonesia itu akan berhadapan dengan Danny Bawa Chrisnanta/ Yu Yan Vanessa Neo.

Rabu, 25 April 2012

Simon dan Hayom Langsung Tersingkir
Simon Santoso 
JAKARTA,  - Tunggal putera utama Indonesia, Simon Santoso langsung tersingkir di babak pertama India Terbuka setelah dikalahkan pemain Denmark, Hans-Kristian Vittinghus, Rabu (25/4).

Simon yang diunggulkan di tempat keenam tampil ragu-ragu akibat masih merasakan cedera otot bperut byang membuatnya mundur di kejuaraan Asia, pekan lalu. Ia menyerah dua game 15-21 15-21.

Ini merupakan kekalahan beruntun Simon dari pemain muda Denmark tersebut. Bulan lalu, Simon juga disingkirkan Vittinghus di turnamen All England.

Kekalahan juga dialami tunggal putera Dionysius Hayom Rumbaka. Menghadapi pemain asal China, Wang Zhengming, Hayom harus menyerah dua game 17-21 15-21.

Selasa, 24 April 2012

Duo Ganda Putri Indonesia Langsung ke Babak Kedua
Ganda putri Indonesia, Meiliana Jauhari (kiri) dan Greysia Polii. 
JAKARTA,  -- Dua pasangan ganda putri Indonesia mendapat keuntungan dengan langsung melaju ke babak kedua turnamen Super Series India Terbuka. Mereka langsung melaju tanpa harus mengeluarkan keringat karena lawan-lawannya walkover.
Greysia Polii/Meiliana Jauhari yang diunggulkan di tempat kelima, sebelumnya dijadwalkan bertemu dengan pasangan Belanda Lotte Jonathans/Paulien Van Dooremalen di babak pertama, Rabu (25/4/2012).
Dengan mundurnya pasangan Belanda terebut, maka tiket babak kedua sudah menjadi milik mereka. Selanjutnya mereka menunggu calon lawan, pemenang pertandingan antara pasangan China Bao Yixin/Zhong Qianxin dengan pasangan tuan rumah Apana Balan/Siki Reddy.
Sementara pasangan Anneke Feinya/Nitya Krishinda sebelumnya dijadwalkan bertanding melawan pasangan Thailand Savitree Amitrapai/Sapsiree Taerattanachai. Namun, pasangan Thailand ini urung tampil.
Selanjutnya mereka akan bertemu pasangan Jepang Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna. Pemain yang diunggulkan di tempat ketiga ini juga menang WO atas pasangan Inggris Mariana/Heather Olver.

Senin, 23 April 2012

India Open Peluang Terakhir buat Pemain Raih Poin
 Tunggal putra Indonesia, Simon Santoso.
JAKARTA -- Turnamen Super Series India Terbuka menjadi peluang terakhir bagi pebulu tangkis meraih poin untuk penghitungan lolos ke olimpiade London. Sesuai regulasi federasi bulu tangkis dunia (BWF), batas akhir penghitungan adalah akhir bulan ini.
India Super Series akan mulai digelar Selasa (24/4/2012) sampai hari Minggu pekan ini. Para juara dari turnamen ini selain mendapat uang tunai, juga bonus poin sebesar 9.200 poin.
Buat pemain Indonesia, secara matematis mungkin sudah tidak berpengaruh lagi pada soal lolos atau tidak. Kepentingan mereka lebih untuk mengerek peringkat dunia.
Di tunggal putra, Indonesia hampir pasti menempatkan Simon Santoso peringkat kesembilan dan Taufik Hidayat (12). Sementara di tunggal putri, Indonesia cuma dapat satu jatah karena tak ada dua pemain yang berada di posisi 16 besar dunia.
Peringkat tertinggi dipegang Maria Febe (33), sedangkan seniornya Adriyanti Firdasari (39). Keputusan siapa yang dipilih, tergantung pengurus PBSI. Di ganda putra, Indonesia menempatkan pasangan Bona Septano/Muhammad Ahsanm, peringkat keenam.
Peluang sebenarnya dimiliki pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan yang menempati peringkat kesepuluh. Namun, mereka tidak tampil di India karena Markis memilih menunggu kelahiran anak pertamanya.
Di ganda putri dan ganda campuran Indonesia juga cuma bisa mengirim satu wakil. Ganda putri, pilihannya Greysia Polii/Meiliana Jauhari yang berada di peringkat kesembilan dunia. Sementara Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi andalan di ganda campuran.
Hal yang menarik, perjuangan pemain China, Chen Jin. Juara dunia 2010 ini berjuang mendapatkan posisi empat besar agar bisa berangkat ke olimpiade bersama dua rekannya Lin Dan, serta Chen Long.
Pekan lalu, Chen Jin juara di Kejuaraan Asia melanjutkan suksesnya di GP Australia. Peringkatnya per Kamis pekan ini mungkin sudah naik ke posisi empat menggeser Peter Gade dari Denmark. Namun, di jika tidak mau kembali tergeser, di India dia harus meraih hasil lebih baik dari Gade.
"Secara fisik dan mental saya sudah lelah. Tapi, saya terus berjuang agar lolos ke olimpiade," ujar Chen Jin.

Minggu, 22 April 2012

China Sabet Empat Gelar
 Chen Jin
JAKARTA- Para pemain China menyabet empat gelar dari kejuaraan bulu tangkis Asia yang berlangsung di Qingdao China. Satu-satunya nomor yang lepas dari perburuan pemain tuan rumah adalah di sektor ganda putra yang akhirnya diambil pasangan Korea Selatan.

Pada partai final yang berlangsung hari Minggu (22/4/2012), sektor tunggal putra, gelar juara diambil juara dunia 2010, Chen Jin. Pemain yang diuntungkan dengan menang WO atas unggulan satu Lin Dan di babak semifinal, pada laga final menang atas kompatriotnya Du Pengyu 21-12, 21-18.

Sementara pada nomor tunggal putri, gelar juara menjadi milik Li Xuerui yang mengalahkan rekan senegaranya Wang Yihan 21-16, 16-21, 21-21-9. Kemenangan ini menjadi ulangan hasil final All England bulan Maret lalu.

Pasangan Tian Qing/Zhao Yunlei merebut gelar dengan mengalahkan rekannya Bao Yixin/Zhong Qianxin. Mereka menang mudah dua gim langsung 21-14, 21-15. Sementara pada nomor ganda campuran, pasangan Zhang Nan/Zhao Yunlei menjadi yang terbaik dengan mengalahkan kompatriotnya Xu Chen/Ma Jin 21-13, 21-12.

Adapun gelar di ganda putra menjadi milik pasangan Korea Selatan Kim Ki Jung/Kim Sa Rang. Mereka sukses mendepak perlawanan unggulan enam dari Jepang Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa 21-12, 21-16.

Sabtu, 21 April 2012

Wakil Garuda Habis, Alvent/Hendra Salahkan Angin

Selain ganda putra, nomor ganda campuran yang diisi Muhammad Rijal/Debby Susanto juga gagal bawa pulang gelar (Foto: PBSI)
Selain ganda putra, nomor ganda campuran yang diisi Muhammad Rijal/Debby Susanto juga gagal bawa pulang gelar (Foto: PBSI)
QINGDAO – Tim bulutangkis Indonesia kembali gagal membawa pulang gelar dari kejuaraan Asia di Qingdao, China. Selain di nomor ganda campuran, ganda putra juga pulang tanpa gelar. Sementara atas kekalahan di perempat final, pasangan Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan, mengaku terusik faktor angin.

Indonesia yang sedianya menyimpan harapan di negeri Tirai Bambu itu, harus gigit jari. Delegasi di nomor ganda putra, Alvent/Hendra dihentikan wakil tuan rumah, Chai Biao/Guo Zhendong 7-21 dan 20-22.

Di set pertama, Alvent/Hendra mengaku tak bisa bermain maksimal. Faktor angin di lapangan membuat mereka ‘kelabakan’ menghadapi tiap serangan pasangan tuan rumah,: “Pada gim pertama, kami tidak dapat mengatur irama permainan karena terganggu oleh angin di lapangan” keluh Alvent, seperti dikutip PBSI.org, Sabtu (21/4/2012).

Akan tetapi, Alvent/Hendra sempat bangkit di set kedua. Bahkan perolehan poin sempat dalam keadaan kritis saat terjadi deuce 20-20. Tapi akhirnya, pasangan Indonesia yang bepredikat unggulan kelima itu harus menelan pil pahit karena kandas.

“Kami sudah bisa unggul pada gim kedua namun tidak bisa memanfaatkan keunggulan ini dengan baik sehingga lawan unggul di poin-poin kritis” tambah Alvent.

Sementara duka Indonesia bertambah ketika harapan terakhir dari ganda campuran, Muhammad Rijal/Debby Susanto, menyusul Alvent/Hendra untuk angkat koper lebih cepat. Mereka harus menyerah setelah bermain tiga set dengan wakil Korea Selatan, Kang Ji Wook/Eom Hye Won , 17-21, 21-19, 18-21.

“Penampilan kami tidak sebaik kemarin saat melawan pasangan Taiwan, kali ini kami terlalu terburu-buru ingin memenangkan pertandingan. Seharusnya kami bisa lebih sabar dan mengatur tempo permainan saat menghadapi pasangan Korea ini,” tuntas Rijal menjelaskan.

Jumat, 20 April 2012

Indonesia Sisakan Dua Wakil di Kejuaraan Asia
Lima wakil Indonesia tumbang di babak ketiga.
Alvent Yulianto Chandra (kiri) dan Hendra Aprida Gunawan (PBSI)
NEWS - Ganda putra Alvent Yulianto/Hendra Aprida Gunawan dan ganda campuran Muhammad Rijal/Debby Susanto menjadi dua wakil Indonesia tersisa di perempat final Kejuaraan Asia 2012.

Alvent/Hendra melangkah ke babak perempat final setelah mengalahkan pasangan Kamboja Sak Chanthorn/Kanora Ngoun. Alvent/Hendra menang mudah 21-12 dan 21-7 pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Qingdao Sports Center Conson, China, Kamis 19 April 2012.

Sementara itu Muhammad Rijal/Debby Susanto juga tidak mengalami masalah untuk menundukkan pasangan Taiwan Lee Sheng Mu/Chien Yu Chin dalam pertandingan dua set 21-17 dan 21-13.

Sayang sukses keduanya tidak diikuti lima wakil Indonesia lainnya. Tunggal putra Dionysius Hayom Rumbaka tumbang 8-21 dan 10-21 dari unggulan kedua asal China, Chen Long. Sedangkan ganda campuran Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati kalah 12-21 dan 9-21 dari pasangan China Xu Chen/Ma Jin.

Ganda campuran Indonesia lainnya, Fadhilah Irfan/Anggraini Weni ditekuk pasangan Jepang Sato Shoji/Matsuo Shizuka 12-21 dan 16-21. Ganda putra Angga Pratama/Ryan Agung Saputra menyerah 19-21 dan 17-21 di tangan unggulan kedua asal Jepang Hirokatsu Hashimoto/Noriyasu Hirata.

Di nomor ganda putri, Vita Marissa/Nadya Melati tidak berdaya ketika ditumbangkan pasangan Korea Selatan Hyo Won Eom/Ye Na jang dengan 11-21 dan 15-21.

Di babak perempat final hari ini, Jumat 20 April 2012, Alvent/Hendra akan menghadapi unggulan pertama asal China Chai Biao/Guo Zhengdong. Sedangkan Muhammad Rijal/Debby Susanto ditantang Ji Wook Kang/Hye Won Eom dari Korea Selatan.

Kamis, 19 April 2012

Alvent/Hendra AG dan Rijal/Debby ke Perempat Final
Pasangan ganda campuran Indonesia, Debby Susanto (kiri) dan Muhammad Rijal 
JAKARTA - Ganda putra senior Indonesia, Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan, melangkah ke perempat final turnamen Badminton Asia Championships 2012 di China. Pada babak kedua event berhadiah 150.000 dollar AS ini, Kamis (19/4/12), pasangan unggulan kelima tersebut menang 21-12, 21-7 atas pemain Kamboja, Sok Chanthorn/Kanora Ngoun.

Di babak delapan besar nanti, pasangan non-Pelatnas ini bakal menghadapi tembok kokoh China. Mereka sudah ditunggu unggulan utama dari "Negeri Tirai Bambu" tersebut, Chai Biao/Guo Zhendong, yang menyingkirkan pemain Thailand Bodin Issara/Maneepong Jongjit, dengan 21-9, 21-18.

Kesuksesan juga diraih ganda campuran Pelatnas, Muhammad Rijal/Debby Susanto. Unggulan ketujuh ini hanya perlu waktu 27 menit untuk mengalahkan pasangan Taiwan, Lee Sheng Mu/Chien Yu Chin, dengan 21-17, 21-13.

Di perempat final, Jumat (20/4/12), Rijal/Debby ditantang Kang Ji Wook/Eom Hye Won. Pasangan Korea Selatan ini maju ke babak delapan besar usai menang 21-11, 21-14 atas pemain Jepang Noriyasu Hirata/Miyuki Maeda.
Sayang, keberhasilan Rijal/Debby di sektor ganda campuran ini tak bisa diikuti pemain muda Tanah Air, Irfan Fadhilah/Weni Anggraini. Mereka harus mengakui kehebatan unggulan kedelapan dari Jepang, Shoji Sato/Shizuka Matsuo, yang menang 21-12, 21-16.

Rabu, 18 April 2012

Simon Mundur Karena Cedera
Simon Santoso 
JAKARTA -- Andalan Indonesia di tunggal putra, Simon Santoso memutuskan untuk mundur dari turnamen Badminton Asia Championships 2012 karena cedera otot perut. Pemain peringkat sembilan dunia ini sebelumnya dijadwalkan akan bertemu dengan pemain China, Huan Gao.

"Otot perut saya tertarik, mulai terasa waktu di Axiata Cup. Sehabis melawan Sameer Verma, sakitnya mulai terasa lagi terutama saat melakukan smash" ujar Simon, seperti dikutip situs PBSI, Rabu (18/4/2012).

Simon akan kembali ke Jakarta, Kamis (19/4/2012) pagi, untuk menjalani pengobatan. Sedianya setelah turnamen ini, ia langsung berangkat ke New Delhi untuk mengikuti kejuaraan India Open Superseries 2012. 

Namun mengingat kondisinya, Simon belum bisa memastikan apakah ia akan tampil di India Open pekan depan, yang merupakan turnamen terakhir untuk perhitungan poin Olimpiade London 2012.

"Akan dilihat dulu perkembangan cedera saya. Jika memungkinkan saya akan ikut India Open, jika tidak, saya akan fokus untuk penyembuhan dulu," jelas Simon.

Dengan mundurnya Simon, maka sektor tunggal putra hanya menyisakan Dionysius Hayom Rumbaka. Sementara Taufik Hidayat dan Tommy Sugiarto batal tampil di turnamen ini.

Selasa, 17 April 2012

Simon Lolos, Hadapi Pemain China 
Simon Santoso
JAKARTA — Tunggal utama Indonesia, Simon Santoso, maju ke babak kedua kejuaraan Asia, Selasa (17/4/2012), dan akan menghadapi pemain kualifikasi asal China.

Di babak pertama kejuaraan yang berlangsung di Qingdao, China, ini Simon  menyingkirkan pemain asal India, Sameer Verma 21-19 21-14. Dalam kejuaraan ini, Simon ditempatkan sebagai unggulan 4.

Di babak kedua, Simon akan menghadapi pemain China, Gao Huan. Gao merupakan pemain kualifikasi yang maju ke babak kedua dengan menyingkirkan pemain veteran Hongkong, Chan Yan Kit, 21-17 21-9.

Sementara itu tunggal Indonesia lainnya, Taufik Hidayat, akan menghadapi pemain asal Jepang, Takuma Ueda.

Senin, 16 April 2012

Simulasi Thomas & Uber Belum Dijadwalkan Lagi
(Foto: ist) JAKARTA – Pengurus Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) baru saja menggelar simulasi, kemarin pagi. Namun, dikarenakan padatnya jadwal membuat PBSI belum tentukan jadwal simulasi berikutnya.

Seperti diketahui, jelang menghadapi Piala Thomas & Uber bulan Mei mendatang, PBSI mengadakan pertandingan simulasi di Tennis Indoor Senayan Jakarta. Simulasi tersebut memanfaatkan turnamen Axiata Cup.

Final yang terjadi antar sesama tim Indonesia, dengan mempertemukan pemain muda yang tergabung dalam tim Rajawali dengan pemain senior dalam tim Garuda, menjadi simulasi tim Thomas. Sedangkan, simulasi tim Uber dilakukan disela-sela ajang Axiata Cup.

Dalam simulasi tersebut pemain putri dibagi menjadi dua grup, yaitu Garuda dan Rajawali. Tim Garuda berisikan Lindaweni Fanetri, Greysia Polii/Meiliana Jauhari dan Adriyanti Firdasari.

Sementara tim Rajawali diperkuat Maria Febe, Anneke Feinya/Nitya Krishinda dan Aprilia Yuswandari. Kemenangan akhirnya diraih oleh tim Garuda dengan skor 3-0.
Poin pertama diraih oleh Linda yang menaklukan Maria 8-21, 21-19, 21-17.

Pasangan ganda putri Greysia /Meiliana menjadi penentu kemenangan putri-putri Garuda, usai mengalahkan Anneke Feinya Agustine/Nitya Krishinda Maheswari, 21-14, 21-19.

Sementara Firda berhasil mengalahkan Aprilia Yuswandari dalam dua gim langsung, 21-19, 21-15. Melihat hasil tersebut manajer tim  Piala Thomas dan Uber 2012, M Feriansyah mengaku puas dengan hasil dari simulasi ini.

Namun, Feriansyah dan PBSI belum memutuskan untuk kembali mengadakan simulasi lanjutan. Pasalnya, ia takut simulasi ini menguras fisik para pemain yang juga sedang mempersiapkan diri ke Olimpiade di London.

"Simulasi lanjutan di luar kota seperti sebelumnya mungkin saja dilakukan, namun kita juga harus mempertimbangkan padatnya jadwal pertandingan jelang olimpiade. Namun hal ini akan kami rundingkan kembali (dengan pihak PBSI), " kata Feriansyah seperti dilansir situs PBSI.

Minggu, 15 April 2012

Tim Thomas dan Uber Indonesia Satu Grup dengan China
JAKARTA - Tim Thomas dan Uber Indonesia mendapat hasil undian berat, pada putaran final di wuhan China. Keduanya sudah harus bertarung dengan tim China di babak penyisihan.
Dari hasil undian yang dilakukan di Wuhan Sports Gymnasium Center, Minggu (15/4/2012) pagi, tim Thomas Indonesia tergabung di grup A bersama tuan rumah China dan Inggris. Sementara untuk tim Uber, Indonesia tergabung dalam grup A bersama tuan rumah China dan Afrika Selatan.
Dengan undian ini, peluang Indonesia untuk babak selanjutnya memang masih terbuka. Namun untuk menjadi juara grup, dan ditempatkan sebagai tim unggulan di babak perempat final akan berat.
Pada putaran final kali ini, baik Piala Thomas dan Piala Uber masing-masing diikuti 12 tim. Untuk babak penyisihan, 12 tim ini dibagi dalam empat grup. Dua tim terbaik dari masing-masing grup nantinya berhak lolos ke perempat final.
Untuk babak perempat final, penentuan lawan akan kembali diundi. Namun, untuk masing-masing juara grup akan ditempatkan sebagai tim unggulan, sehingga bisa dipastikan tidak akan bertemu di perempat final.
Pembagian grup:
Piala Thomas:
Grup A: China, Indonesia, dan Inggris.
Grup B: Jepang, Rusia, dan Selandia Baru.
Grup C: Denmark, Malaysia dan Afrika Selatan.
Grup D: Korea Selatan, Jerman dan Amerika Serikat.
Piala Uber:
Grup A: China, Indonesia, dan Afrika Selatan.
Grup B: Taiwan, Thailand, dan Belanda.
Grup C: Korea Selatan, Jerman, dan Australia.
Grup D: Jepang, Denmark dan Amerika Serikat.